YERUSALEM, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dituduh mengorbankan nyawa warga Palestina demi menyelamatkan karier politiknya.
Kementerian Luar Negeri Palestina, dalam pernyataan resmi, Sabtu (12/6/2021), menyebutkan, Netanyahu berusaha mencegah lawan politik membentuk pemerintahan baru dengan meningkatkan ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem.
"Netanyahu dan timnya mengandalkan kekerasan berdarah sejak 2009 untuk mempertahankan kubu sayap kanan dan radikal kanan di negara pendudukan (Israel)," bunyi pernyataan, dikutip dari Anadolu, Minggu (13/6/2021).
“Netanyahu melakukan semua ini untuk membebaskan dirinya dari kursi bersalah di pengadilan dengan mengorbankan darah Palestina dan masa depan generasi Palestina.”
Pernyataan ini dikeluarkan menjelang sidang di parlemen Israel Knesset, Minggu (13/6/2021). Para politisi dari oposisi akan mengukuhkan kemenangan hasil pemilu pada Maret lalu karena berhasil membentuk pemerintahan. Jika berhasil, maka Netanyahu akan tersingkir setelah 12 tahun menjadi perdana menteri.
Kelompok oposisi Israel kemungkinan akan mendapatkan 61 suara yang dibutuhkan untuk memenangkan mosi percaya dari total 120 anggota Knesset.