BANGKOK, iNews.id - Perdana Menteri Thailand Prayut Chan O Cha serta jajaran kabinetnya batal divaksin Covid-19 hari ini. Thailand menunda penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca setelah ada laporan efek penggumpalan darah para pengguna di Eropa.
Dalam konferensi yang digelar Kementerian Kesehatan, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Rumah Sakit Siriraj Prasit Watanapa mengatakan, program vaksinasi massal ditunda terkait laporan masalah di Denmark, Norwegia, dan Islandia.
Denmark, Norwegia, dan Islandia pada Kamis (11/3/2021) menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca menyusul laporan penggumpalan darah pada beberapa orang yang disuntik.
Namun Kanada dan Australia tetap melanjutkan penggunan vaksin. Otoritas Kanada pada Kamis menyatakan vaksin Covid-19 AstraZeneca aman.
"Kementerian Kesehatan Kanada mengetahui laporan kejadian di Eropa setelah imunisasi dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca dan ingin meyakinkan warga Kanada manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya. Saat ini, tidak ada indikasi vaksin menyebabkan kejadian tersebut," demikian keterangan kementerian.