Setelah KTT Paris, Scholz mengatakan pada konferensi pers, semua pengiriman senjata ke Ukraina sejauh ini dilakukan dengan koordinasi yang erat dengan mitra Barat.
"Kami akan melakukan itu di masa depan," katanya.
Berbicara pada konferensi pers yang sama, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, dia tidak mengesampingkan kemungkinan pengiriman tank Leclerc ke Ukraina.
Macron mengatakan, pengiriman tank tidak boleh memperburuk situasi, harus memperhitungkan waktu untuk melatih Ukraina agar efektif, dan tidak boleh membahayakan keamanan Prancis sendiri.
"Mengenai Leclerc, saya meminta menteri Angkatan Darat untuk mengerjakannya, tetapi tidak ada yang dikesampingkan," kata Macron.
Sumber Jerman mengatakan kepada Reuters, mereka akan mengizinkan tank buatan Jerman dikirim ke Ukraina untuk membantu pertahanannya melawan Rusia jika AS setuju untuk mengirim tanknya sendiri. Tetapi pejabat AS mengatakan, pemerintahan Presiden Joe Biden tidak siap untuk mengirim tanknya sendiri, termasuk M1 Abrams.
Sementara itu, juru bicara Kremlin pada Jumat pekan lalu mengatakan, negara-negara Barat yang memasok tank tambahan ke Ukraina tidak akan mengubah jalannya konflik. Mereka akan menambah masalah rakyat Ukraina.