SEOUL, iNews.id - Kepolisian Korea Selatan (Korsel) baru-baru ini mendapat hujatan dari warganet. Pasalnya, mereka dinilai tidak tanggap dalam menangani kasus penguntitan hingga akhirnnya menelan korban jiwa.
Seorang pejabat tinggi di Badan Kepolisian Nasional (NPA) pada Senin (13/12/21) mengakui kesalahan penilaian petugas dari kantor polisi setempat pada Selasa (7/12/21). Petugas gagal menahan seorang penguntit yang dituduh atas penculikan dan percobaan pelecehan seksual terhadap mantan pacar dengan alasan yang tidak jelas.
Kasus ini berawal dari laporan seorang ayah ke polisi pada Senin (6/12/2021) karena anaknya hilang. Dia mengatakan, penculik yakni mantan pacar anaknya bernama Lee (26).
Ayah korban juga menuduh Lee melakukan pelecehan seksual terhadap korban.
Namun pihak Kepolisian Daegu memutuskan untuk tidak menahan Lee. Itu karena pengakuan korban dan Lee yang bertolak belakang.
Pihak kepolisian menjelaskan alasan mereka tidak menahan Lee karena pelaku datang secara sukarela ke kantor polisi dan menyerahkan handphone miliknya.
“Penangkapan darurat harus dilakukan karena pertimbangan urgensi dan serius. Lee mungkin tidak ditangkap karena tidak masuk ke dalam kategori tersebut,” ucap salah seorang pejabat kepolisian.