MOSKOW, iNews.id - Kepolisian Rusia menangkap lebih dari 3.000 demonstran di berbagai kota yang turun ke jalan, Sabtu (23/1/2021), menuntut pembebasan pemimpin oposisi Alexei Navalny. Istri Navalny, Yulia, termasuk di antara mereka yang ditangkap.
Navalny ditahan begitu tiba di bandara Moskow pada 17 Januari setelah menjalani perawatan di Jerman selama 5 bulan akibat diracun zat kimia pelumpuh saraf. Otoritas hukum Rusia menjelaskan, pria 44 tahun itu ditangkap karena melanggar aturan masa hukuman percobaan yang dia jalani terkait pelanggaran pada 2014.
Di Moskow, sekitar 15.000 demonstran berkumpul di Alun-Alun Pushkin. Mereka terlibat bentrok dengan polisi. Petugas menyeret satu per satu demonstran yang terlibat kerusuhan ke truk, beberapa di antaranya dipukul menggunakan tongkat. Petugas berdalih massa melakukan demonstrasi ilegal.
Polisi lalu mendorong massa keluar dari alun-alun, namun mereka melanjutkan unjuk rasa di tempat lain. Ribuan orang berkumpul kembali di sepanjang bulevar sekitar 1 kilometer dari lokasi pertama. Mereka melempari petugas dengan bola salju sebelum membubarkan diri.
Sebagian dari mereka berjalan menuju penjara tempat Navalny ditahan. Di sana, polisi kembali menangkapi demonstran.
“Situasi semakin buruk, ini merupakan pelanggaran hukum total. Jika kita tetap diam, ini akan terus terjadi," kata Andrei Gorkyov, seorang pengunjuk rasa di Moskow, seperti dikutip dari Associated Press, Minggu (24/1/2021).