Politisi AS Ramai-Ramai Kecam Uji Coba Senjata Nuklir: Berbahaya dan Sembrono!

Anton Suhartono
Politisi Partai Demokrat AS di Senat ramai-ramai mengecam rencana uji coba senjata nuklir sebagaimana diperintahkan Donald Trump (Foto: AP)

WASHINGTON, iNews.id - Politisi Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) di Senat ramai-ramai menolak dan mengecam rencana uji coba senjata nuklir sebagaimana diperintahkan Presiden Donald Trump.

"Ini adalah langkah yang sangat berbahaya dan sembrono oleh presiden," kata Jeanne Shaheen, senator Demokrat yang juga anggota senior Komite Hubungan Luar Negeri Senat, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (31/10/2025).

Dia menegaskan, uji coba tersebut akan mengakhiri moratorium uji coba senjata nuklir nuklir AS yang telah berlangsung lebih dari 30 tahun. Terlebih lagi, uji coba dilakukan secara sepihak oleh pemerintahan Trump tanpa meminta persetujuan Kongres terlebih dulu.

Shaheen menambahkan Rusia dan China belum pernah menguji coba senjata nuklir sejak 1992.

"Dampak buruk yang ditimbulkan oleh uji coba nuklir terhadap rakyat Amerika dan lingkungan adalah produk dari sebuah babak sejarah yang seharusnya tetap berada di masa lalu," ujarnya, dalam sidang di Senat pada Kamis (30/10/2025).

Senator Demokrat lainnya asal Nevada, Jacky Rosen, menyampaikan kecaman keras atas rencana tersebut. Dia untuk melawan segala upaya untuk melanjutkan peledakan nuklir.

Nevada merupakan lokasi uji coba senjata nuklir AS di masa Perang Dingin. Gurun di Nevada menjadi lokasi puluhan uji coba senjata nuklir AS.

"Presiden Trump mengambil langkah sembrono, tidak bertanggung jawab, dan berbahaya dengan mengatakan bahwa kita akan melanjutkan uji coba nuklir meski tidak ada bukti yang mendukung perlunya hal itu," kata Rosen.

Dia menambahkan, jika uji coba dilakukan paparan radiasi dan kerusakan akan dirasakan di penjuru AS, bahkan seluruh dunia. 

"Jangan salah, ini akan sangat menghancurkan dan membawa bencana. Jadi, saya akan sangat tegas. Saya tidak akan membiarkan ini terjadi," tuturnya.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
14 jam lalu

Trump Sebut 30.000 Orang di Ukraina Tewas dalam Perang Lawan Rusia

Internasional
16 jam lalu

Trump Ungkap Alasan Sulitnya Damaikan Perang Rusia dan Ukraina

Internasional
16 jam lalu

Trump Klaim Perdamaian Rusia-Ukraina Semakin Dekat

Internasional
17 jam lalu

Digolongkan Senjata Pemusnah Massal, Ini Bahaya Fentanyl bagi Manusia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal