WASHINGTON, iNews.id - Presiden Suriah Ahmad Al Sharaa menyebut mitranya dari Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memberikan dukungan penuh terhadap sikap Suriah yang menuntut Israel menarik pasukan dari perbatasan Dataran Tinggi Golan.
Pernyataan itu disampaikan Sharaa dalam wawancara eksklusif dengan surat kabar The Washington Post, dikutip Rabu (12/11/2025).
Sharaa menegaskan normalisasi hubungan antara Suriah dan Israel hanya akan mungkin terjadi jika Israel bersedia mundur ke posisi semula sebelum 8 Desember 2024, yakni sebelum tumbangnya rezim Bashar Al Assad.
“Presiden Trump secara tegas mendukung syarat itu. Beliau akan mendorong secepat mungkin untuk mencapai solusi,” kata Sharaa.
Dukungan Langka dari Washington
Pernyataan ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri AS, yang selama bertahun-tahun dikenal sebagai sekutu kuat Israel. Dukungan Trump terhadap tuntutan Suriah menunjukkan adanya pergeseran pragmatis di Washington, terutama setelah konflik panjang yang melibatkan Israel, Iran, dan sejumlah kelompok bersenjata di kawasan tersebut.
Menurut Sharaa, AS dan beberapa mitra internasional lainnya juga sepakat bahwa penarikan pasukan Israel merupakan syarat penting untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
“Kami ingin perdamaian, tapi bukan perdamaian yang timpang. Israel harus menghormati batas yang diakui sebelum rezim Assad jatuh,” ujar Sharaa.