Lula mengatakan, dia tidak melihat lagi pentingnya untuk bertemu Zelensky sekarang. Sebab, baik Zelensky maupun Presiden Rusia Vladimir Putin, tampaknya sama-sama tidak menginginkan perdamaian.
“Untuk saat ini, mereka berdua (Putin dan Zelensky) yakin akan memenangkan perang,” kata Lula.
Sebelumnya, Lula mendorong pembicaraan damai antara Kiev dan Moskow. Dia pun telah mengusulkan Brasil sebagai mediator dalam perundingan itu bersama dengan negara-negara netral lainnya, termasuk China dan Indonesia.
Akan tetapi, Lula kemudian menghadapi kritik dari Barat, ketika dia menuduh Amerika Serikat justru “mendorong” perang.
Setelah Gedung Putih menuduhnya “meniru propaganda Rusia dan China”, Lula melunakkan retorikanya, mengatakan Brasil mengutuk agresi militer Rusia.