MANILA, iNews.id - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan status bencana nasional selama 6 bulan di tengah meningkatnya jumlah kasus virus korona di negara itu.
Dia mengatakan, waktu penerapan bencana nasional bisa berubah sesuai kondisi.
"Saya dengan ini menyatakan kondisi bencana di seluruh Filipina untuk jangka waktu 6 bulan, kecuali jika dicabut atau diperpanjang karena memperhatikan kondisi," bunyi deklarasi yang ditandatangani Duterte dan dirilis, Selasa (17/3/2020), dikutip dari Xinhua.
"Semua lembaga pemerintah pusat dan pemerintah daerah diperintahkan untuk memberikan bantuan penuh dan bekerja sama satu sama lain serta memobilisasi segala sumber daya yang diperlukan untuk merespons bencana dengan cepat dan tepat untuk mengurangi dan menghilangkan ancaman Covid-19."
Duterte juga memerintahkan semua lembaga penegak hukum, dengan dukungan dari Angkatan Bersenjata Filipina, untuk mengambil semua tindakan demi memastikan ketertiban di daerah terdampak.
Deklarasi ini juga termasuk pembekuan harga komoditas dasar.
Filipina saat ini mengonfirmasi 187 kasus virus korona, termasuk 12 orang meninggal. Empat pasien sejauh ini sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Filipina mulai menerapkan lockdown selama 30 hari di Manila untuk membatasi pergerakan warga baik keluar maupun masuk.
Pada Senin malam, Duterte memperluas area lockdown dengan menempatkan seluruh pulau utama Luzon di bawah karantina, upaya ekstrem untuk mengekang penyebaran virus korona.