Presiden Erdogan: AS Tak Bisa Jadi Mediator Damai Palestina-Israel

Anton Suhartono
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berbicara di Chatham House, London (Foto: AFP)

Seperti diketahui, AS memindahkan kantor kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem hari ini. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut atas pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017. Langkah ini ditentang komunitas internasional karena melanggar resolusi PBB.

Dalam Sidang Umum PBB yang digelar pada 21 Desember 2017, sebanyak 128 negara mendukung resolusi baru PBB atas sikap AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota. Hanya sembilan negara yang menolak. Selain AS dan Israel, tujuh negara lain adalah Guatemala, Honduras, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru, Palali, dan Togo.

Yerusalem Timur seharusnya menjadi ibu kota masa depan Palestina. Kini Palestina masih mengusahakan kemerdekaan.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
7 bulan lalu

Erdogan Bakal Dicalonkan Jadi Presiden Turki Lagi untuk Periode Ke-3?

Nasional
11 bulan lalu

Istana Tegaskan Mobil Listrik dari Erdogan untuk Negara, Bukan Pribadi Prabowo

Nasional
11 bulan lalu

Erdogan Serahkan Mobil Listrik Togg T10X ke Prabowo, Hadiah Persahabatan

Buletin
11 bulan lalu

Momen Prabowo Antar Erdogan Pulang di Bandara Halim, Beri Pelukan Hangat

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal