Brunson, pemimpin gereja Protestan di Kota Izmir, Aegean, menjadi sorotan di tengah pusaran konflik diplomatik kedua negara, meskipun Ini bukan satu-satunya pemicu yang membuat hubungan Turki-AS memburuk. Ada isu lain, yakni Kurdi serta sosok yang dituduh sebagai aktor kudeta tahun 2016, Fethullah Gulen yang kini tinggal di AS.
Sebenarnya Turki sudah melunak dengan memberlakukan tahanan rumah kepada Brunson dua pekan lalu, setelah dipenjara dua tahun. Namun kondisinya bukan membaik, bahkan justru memicu krisis lebih dalam. Pasalnya, AS terus mendesak Turki membebaskannya.
Wakil Presiden AS Mike Pence menyebut Brunson sebagai korban persekusi agama. Namun Erdogan membantahnya, Turki tak punya masalah sedikit pun dengan kelompok agama minoritas.
Brunson menghadapi hukuman penjara 35 tahun jika terbukti bersalah atas tuduhan dukungannya terhadap kelompok yang dicap sebagai teroris oleh Turki, yakni gerakan yang dipimpin Gulen dan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Dia juga dituduh melakukan mata-mata untuk tujuan politik atau militer.
Kasus Brunson juga membawa hubungan kedua anggota NATO ini berada di titik terendah di era modern. Sebelumnya, kedua negara juga bersitegang soal invasi Turki ke Siprus pada 1974 dan invasi pasukan koalisi yang dimpimpin AS ke Irak pada 2003.