MANILA, iNews.id - Presiden Rodrigo Duterte meresmikan pemberlakuan undang-undang (UU) yang memberikan otonomi lebih luas di Mindanao, wilayah di Filipina selatan yang dihuni banyak muslim.
Duterte berharap UU ini akan menyudahi kekerasan berdarah yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.
Pada kesempatan itu, Duterte menyerahkan secara simbolis kopian UU kepada pemimpin Front Pembebasan Islam Moro (Moro Islamic Liberation Front/MILF) Murod Ebrahim. Dia sudah menandatangani UU itu bulan lalu.
"Saya berharap (UU) ini pada akhirnya akan menghentikan konflik puluhan tahun yang berakar dalam perjuangan Bangsamoro untuk menentukan nasib dan pengakuan identitas mereka," kata Duterte, di Istana Kepresidenan, Manila, seperti dikutip dari AFP, Senin (6/8/2018).
Sejak 1970-an, MILF, bersama kelompok lain, berjuang menuntut kemerdekaan di Mindanao. Lebih dari 150.000 orang tewas selama perjuangan menuntut kemerdekaan.