Berbicara di parlemen Taiwan, Giammattei juga terus mengacu pada "Republik Taiwan". Dia pun mendapat tepuk tangan meriah dari anggota parlemen.
Pada akhir pidato, dia kembali menyebut 'panjang umur Taiwan: bebas, berdaulat dan merdeka'.
Hubungan Guatemala dengan 'Republik Tiongkok' sudah berlangsung sembilan dekade, sebelum pemerintah melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949. Mereka kalah dalam perang saudara dengan komunis Mao Zedong yang mendirikan Republik Rakyat China.
Setiap saran yang menyebut Taiwan adalah negara merdeka dan terpisah dari China membuat marah Beijing. China memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan mengutuk perjalanan Giammattei.
Giammattei melakukan kunjungan kembali ke Taiwan setelah Tsai mengunjungi Guatemala kurang dari sebulan yang lalu.