"Saya percaya generasi mendatang akan menghargai cara Anda, para pemimpin berani dan bijak, yang telah memulai kembali wacana tentang perdamaian, kepercayaan, dialog antara masyarakat dan agama, kerja sama, dan masa depan yang menjanjikan."
"Atas nama orang Israel dan saya pribadi menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan undangan kepada Yang Mulia untuk mengunjungi Israel dan Jerusalem menjadi tamu kehormatan kami," lanjut isi surat.
Langkah Israel mengundang UEA ditentang keras oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Anggota PLO, Wassel Abu Youssef mengutuk undangan tersebut dan mengatakan "kunjungan petinggi negara Arab ke Jerusalem memanfaatkan pintu normalisasi merupakan aktivitas yang tidak bisa diterima."
Sebelumnya, pernyataan keras dilontarkan Pemerintah Iran yang menyebut langkah UEA menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan rakyat Palestina.