Mereka juga menghadapi dakwaan lain seperti penghilangan orang secara paksa, penganiayaan, dan penyiksaan.
Kejahatan yang dituduhkan dalam dakwaan melibatkan ratusan korban asal Kosovo Albania, Serbia, Roma, etnis lain, serta lawan politik.
Saat dakwaan disampaikan Thaci sedang mempersiapkan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, bersama mitranya dari Serbia Aleksandar Vucic. Media lokal menyebu Thaci sudah berangkat ke AS.
Namun utusan khusus AS untuk Serbia dan Kosovo Richard Grenell mengatakan, Thaci membatalkan pertemuan dengan Trump begitu mengetahui dakwaan tersebut.
"Saya menghormati keputusannya untuk tidak menghadiri pertemuan sampai masalah hukum dari tuduhan itu diselesaikan," kata Grenell, seraya meambahkan Kosovo akan diwakili Perdana Menteri Abdullah Hoti.