Macron sedang dalam tur tiga kaki ke Afrika. Perjalanan itu dimaksudkan untuk memperkuat hubungan politik dengan benua itu. Selain itu juga membantu meningkatkan produksi pertanian di tengah meningkatnya kerawanan pangan akibat perang di Ukraina.
Dilansir dari Reuters, Kamerun seperti banyak negara berkembang kini sedang bergulat dengan kenaikan harga minyak, pupuk, dan bahan pangan yang tajam. Kekurangan bahan bakar yang parah melanda ibu kota Yaounde pekan lalu dan menyebabkan antrean panjang di pom bensin.
Delegasi Macron akan mencari peluang investasi di sektor pertanian melalui inisiatif Misi Ketahanan Pangan dan Pertanian yang diluncurkan pada Maret bersama Uni Afrika. Tujuannya untuk meningkatkan produksi pangan.
Pemerintah Afrika sebagian besar menghindari berpihak dan menolak untuk bergabung dengan kecaman dan sanksi Barat terhadap Rusia. Banyak negara Afrika bergantung pada biji-bijian dan energi Rusia, tetapi mereka juga membeli biji-bijian Ukraina.
Pada saat yang sama, sentimen anti-Prancis meningkat di bekas koloni Prancis di Afrika Barat. Ada kekhawatiran keamanan menyusul serangkaian kudeta memicu frustrasi dan memunculkan opini publik yang mendukung Rusia.