YAOUNDE, iNews.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan krisis pangan global sebagai salah satu senjata perang Rusia. Dia pun menyangkal krisis pangan dunia kini akibat sanksi Barat terhadap Moskow.
Pernyataan itu disampaikan Macron dalam kunjungan ke Kamerun Selasa (26/7/2022). Di negara itu, Macron bertemu dengan Presiden Paul Biya yang berusia 89 tahun dan telah memerintah selama hampir 40 tahun.
Pertemuan itu terjadi setelah hubungan kedua negara tegang akibat pernyataan Macron pada 2020. Saat itu, dia mengatakan akan memberikan tekanan maksimum pada Paul Biya agar mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia di negara itu.
"Pangan, seperti energi, telah menjadi senjata perang Rusia... Kita harus membantu benua Afrika untuk memproduksi lebih banyak untuk dirinya sendiri," kata Macron dalam pertemuan dengan komunitas Prancis di Kamerun.
Dia menjelaskan, sejumlah pihak mengklaim sanksi Eropa (terhadap Rusia) menjadi penyebab krisis pangan dunia, termasuk di Afrika. Namun dia membantahnya.
"Itu sepenuhnya salah," katanya.