"Saya ingin mengatakan kepada Donald Trump bahwa rencana dia tidak bisa menciptakan perdamaian dan keamanan karena membatalkan legitimasi internasional. Jika Anda memaksakannya, maka tidak akan bertahan lama, tidak bisa bertahan lama," tuturnya.
Lebih lanjut Abbas mengatakan bahwa rencana perdamaian yang juga disebut 'Kesepakatan Abad Ini' itu bukan ditelurkan melalui kerja sama internasional, melainkan diusulkan satu negara dan didukung satu negara lainnya.
Palestina membatalkan rencana pemungutan suara resolusi DK PBB di saat-saat akhir. Resolusi itu bisa menegaskan penolakan internasional atas usulan perdamian Trump, sebagaimana dilakukan di Majelis Umum PBB saat menolak Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017.
Langkah Palestina itu dipuji pejabat senior AS dengan mengatakan, penggunaan cara lama di DK PBB sudah berakhir.
Dukungan Mantan PM Israel bagi Abbas
Sementara itu kabar mengejutkan disampaikan mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert. Dia mnegaskan dukungannya terhadap Abbas.