PARIS, iNews.id – Presiden pertama Iran, Abolhassan Bani-Sadr, wafat di usia 88 tahun. Dia meninggal di Paris, Prancis, setelah lama sakit, menurut keterangan dari keluarganya.
Bani-Sadr adalah presiden pertama Iran yang menjabat setelah Revolusi Islam 1979 di bawah pimpinan Ayatollah Ruhollah Khomeini. Dia menjabat presiden sejak 4 Februari 1980 dan dimakzulkan oleh Parlemen Iran pada 20 Juni 1981.
Setelah dilengserkan, Bani-Sadr lari ke Prancis dan mengasingkan diri di sana hingga akhir hayatnya. Istri dan anak-anaknya menuturkan, Bani-Sadr meninggal di Rumah Sakit Pitie-Salpetriere Paris.
Bani-Sadr menjadi presiden pertama Iran pada 1980 lewat bantuan para ulama Iran. Akan tetapi, setelah perebutan kekuasaan dengan kelompok radikal, dia melarikan diri pada tahun berikutnya ke Prancis, dan menghabiskan sisa hidupnya di negeri Eropa itu.
Dalam pengumuman kematian di situsnya, pihak keluarga mengatakan bahwa Bani-Sadr terus membela kebebasan dalam menghadapi tirani baru (rezim Teheran) dan penindasan atas nama agama.
“Keluarganya ingin Bani-Sadr dimakamkan di Versailles, pinggiran Kota Paris, tempat dia tinggal selama pengasingannya,” kata salah satu pembantu setianya, Paknejad Jamaledin, kepada Reuters melalui telepon.