Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada 2019, Bani-Sadr mengatakan, Ayatollah Ruhollah Khomeini telah mengkhianati prinsip-prinsip revolusi setelah berkuasa pada 1979. Menurut mantan presiden Iran itu, sikap Khomeini tersebut telah meninggalkan kesan “sangat pahit” di sebagian kalangan para pejuang Revolusi Iran yang kembali bersamanya ke Teheran dalam balutan kemenangan.
40 tahun silam, dalam sebuah wawancara di Paris, Bani-Sadr pernah mengungkapkan impiannya bahwa Revolusi Islam di bawah Khomeini akan membuka jalan bagi demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) pascaruntuhnya pemerintahan Syah Persia. Namun sayang, setelah Mohammad Reza Shah Pahlevi lengser dan sistem Syah Persia diganti dengan republik, impiannya tersebut tak terwujud.