Terkait sanksi, Rouhani khawatir hal itu akan berdampak pada pasokan penting, seperti obat-obatan. Bidang kesehatan, menurutnya, akan terpengaruh ketika sanksi kembali diberlakukan.
"Iran selalu menyambut perundingan namun Washington pertama-tama harus membuktikannya dapat dipercaya. Jika Anda seorang musuh dan menikam orang lain dengan pisau, kemudian Anda mengatakan Anda ingin bernegosiasi, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menghilangkan pisau itu," ujar Rouhani.
"Bagaimana mereka bisa dapat dipercaya? Dengan kembali ke JCPOA," kata dia menambahkan.
JCPOA merupakan nama kesepakatan nuklir 2015. Presiden Donald Trump menarik AS dari perjanjian itu pada Mei lalu.
Sanski itu akan diumumkan oleh Trump pada Selasa (7/8/2018).
Pihak-pihak lain dalam perjanjian nuklir 2015, yaitu Inggris, Prancis, Jerman, China, dan Rusia, menegaskan Iran mematuhi komitmennya. Mereka juga berjanji meneruskan kesepakatan dan memastikan manfaat ekonomi tetap mengalir ke negara itu.