"Ini merongrong upaya kita untuk membantu menormalisasi hubungan antara Kosovo dan Serbia dan akan berdampak pada hubungan bilateral kami dengan Kosovo," kata Blinken, dikutip dari Reuters, Sabtu (27/5/2023).
Inggris, Prancis, Italia, Jerman, dan AS mengeluarkan pernyataan bersama yang meminta pihak berwenang Kosovo untuk mundur dan meredakan situasi. AS sebenarnya menjadi pendukung utama Kosovo secara politik, militer, dan finansial, sejak merdeka dari Serbia pada 2008.
Etnis Albania menguasai lebih dari 90 persen populasi di Kosovo, sementara Serbia hanya menguasai wilayah utara. Penduduk etnis Serbia di utara Kosovo tidak menerima kemerdekaan pada 2008 dari Serbia. Mereka masih menganggap Beograd sebagai ibu kota yang sah, bukan Pristina.