MOSKOW, iNews.id - Ukraina membebaskan narapidana yang memiliki pengalaman perang guna membantu melawan pasukan Rusia. Ini merupakan kebijakan terbaru Zelensky untuk memperkuat pertahanan melawan Rusia, setelah mengajak relawan asing atau legiun internasional untuk bergabung.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, para napi yang umumnya mantan gerilyawan itu akan dikirim ke titik pertempuran sebagai kesempatan untuk menebus kesalahan mereka di masa lalu.
“Keputusan yang rumit secara moral, tapi bermanfaat bagi pertahanan kita, sudah disetujui. Di bawah darurat militer, mantan gerilyawan, warga Ukraina dengan pengalaman pertempuran yang nyata, akan dibebaskan dari tahanan guna menebus kesalahan mereka di zona terpanas negara ini,” kata Zelensky, dikutip dari Sputnik, Senin (28/2/2022).
Zelensky pekan lalu mengumummkan wajib militer bagi warga Ukraina berusia 18 sampai 60 tahun disusul dengan mobilisasi umum kepada semua warga negara yang bisa menggunakan senjata untuk berperang. Mereka dipersenjatai oleh pemerintah.
Selain itu Zelensky mengajak warga asing bergabung menjadi relawan dalam legiun internasional, membela tanah airnya dari serangan Rusia. Seruan itu mendapat respons di antaranya dari warga Inggris serta Latvia.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengingatkan warganya yang tak punya keahlian agar tidak nekat berangkat.