MOSKOW, iNews.id - Presiden Vladimir Putin kembali memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) Rusia 2024. Kali ini, dia mencatatkan rekor kemenangan telak dengan perolehan suara tertinggi sepanjang sejarah negara itu.
Bagi Putin, hasil ini menjadi tamparan bagi Barat bahwa para pemimpinnya harus memperhitungkan keberanian Rusia menggelar pemilu, baik dalam keadaan perang ataupun di masa damai. Mantan letnan kolonel KGB itu pertama kali naik ke tampuk kekuasaan pada 1999.
Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga jajak pendapat Public Opinion Foundation (FOM) Putin meraih 87,8 persen suara, hasil tertinggi dalam sejarah Rusia pasca-Soviet. Sementara Pusat Penelitian Opini Publik Rusia (VCIOM) menyebutkan Putin meraup 87 persen suara. Adapun hasil resmi awal menunjukkan bahwa angka yang dirilis kedua jajak pendapat tersebut memang akurat.
Calon presiden dari golongan komunis, Nikolai Kharitonov, berada di urutan kedua dengan perolehan suara hanya di bawah 4 persen. Sementara kandidat pendatang baru Vladislav Davankov berada di urutan ketiga, dan capres ultra-nasionalis Leonid Slutsky di urutan keempat, berdasarkan hasil yang diperoleh.
Amerika Serikat ikut mengomentari pilpres yang baru saja diselenggarakan Rusia. Bagi Washington DC, pemilu itu tidak berlangsung dengan bebas dan adil. Sayangnya, AS lupa, Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky yang selalu mereka bela, justru tidak berani menggelar pemilu dengan alasan negara sedang dalam perang.