Jaksa Penuntut Christopher Craigie menggambarkan insiden tersebut sebagai serangan jahat dan menyedihkan dari seorang pria yang jelas tidak sehat.
"Serangan itu sangat berpotensi menyebabkan luka sangat serius bagi korban dan anaknya yang belum lahir," ujarnya dikutip dari BBC, Jumat (2/10/2020).
Elasmar mengatakan di pengadilan pada September lalu, dia merasa jadi sasaran kekerasan karena agamanya, dan mengkhawatirkan nyawa bayi dan kehidupannya setelah penyerangan itu.
"Jika tidak ada yang membantu, saya bisa saja terbunuh," ujarnya.
"Saya membuat keputusan secara sadar untuk melindungi perut saya dari pukulan pria itu. Saya ingin melindungi bayi saya," lanjutnya.
Elasmar mengalami luka ringan dalam insiden penyerangan tersebut, dia melahirkan seorang anak laki-laki tiga minggu setelahnya.