Namun, perempuan 32 tahun mengakui dia menderita trauma sejak kejadian itu, termasuk berada di luar rumah serta beban psikologis menceritakan insiden itu kepada empat anaknya.
"Islamofobia harus diakhiri. Kekerasan terhadap perempuan harus dihentikan," katanya bulan lalu.
Lozina menolak bantuan hukum dalam pengadilan. Selama persidangan, Lozina melontarkan kata-kata kasar yang tidak koheren.
Hakim mencatat bahwa dia telah didiagnosis mengalami skizofrenia dan sudah lama berjuang melawan penyakit mental.