Kepada polisi, Omori nekar mencuri karena membutuhkan uang untuk menutupi biaya hidup setelah mengalami kerugian besar di meja judi.
Polisi masih memburu orang yang mempekerjakan Omori melalui ponsel.
Omori terjebak dalam pekerjaan paruh waktu gelap, yakni perekrutan orang melalui media sosial seperti Facebook dan Twitter yang menjanjikan bayaran tinggi.
Surat kabar AS The Wall Street Journal melaporkan, Jepang dilanda kejahatan terkait kartu Pokemon. Kartu Pokemon populer bisa dibanderol dengan harga puluhan ribu dolar AS.
Peristiwa seperti dilakukan Omori juga terjadi pada Mei lalu. Sekitar 600 kartu Pokemon dicuri dari sebuah toko di Prefektur Kumamoto. Salah satu kartu yang digasak maling seharga 600.000 yen.
Di bulan yang sama, seorang pria ditangkap karena mencuri kartu Pokemon senilai 2,2 juta yen di Prefektur Yamanashi.