Profil Rapid Support Forces, Kelompok Paramiliter yang Bentrok dengan Tentara Sudan

umaya
Pimpinan Rapid Support Forces (RSF) atau Pasukan Dukungan Cepat, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo atau yang kerap dipanggil Hemedti. (Foto: Reuters)

KHARTOUM, iNews.id - Rapid Support Forces (RSF) atau Pasukan Dukungan Cepat merupakan kelompok paramiliter Sudan yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo atau yang kerap dipanggil Hemedti. Dia kini menjabat sebagai wakil kepala Dewan Kedaulatan Sudan. 

Analis memperkirakan jumlah pasukan RSF sekitar 100.000. Pangkalan dan pasukan tersebar di seluruh negeri.

Dilansir dari Reuters, RSF bermula dari milisi janjaweed yang bertempur dalam konflik tahun 2000-an di wilayah Darfur. Pasukan ini digunakan oleh pemerintah Presiden Omar al-Bashir untuk membantu tentara memadamkan pemberontakan.

Diperkirakan 300.000 tewas dan 2,5 juta orang mengungsi akibat konflik tersebut. Jaksa Pengadilan Pidana Internasional menuduh pejabat pemerintah dan komandan janjaweed melakukan genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Darfur.

Seiring berjalannya waktu, kelompok ini makin berkembang dan digunakan sebagai penjaga perbatasan. Mereka terutama bertugas menekan migrasi yang tidak teratur.

Bersamaan dengan itu, minat bisnis Hemedti tumbuh dengan bantuan dari Bashir. Keluarganya memperluas kepemilikan usaha di bidang pertambangan emas, peternakan dan infrastruktur.

Mulai tahun 2015, RSF bersama dengan tentara Sudan, mulai mengirim pasukan untuk berperang di Yaman. Mereka berperang bersama pasukan Saudi dan Emirat. Hubungan tersebut memungkinkan Hemedti menjalin hubungan dengan kekuatan negara Teluk.

Pada 2017, undang-undang yang melegitimasi RSF sebagai pasukan keamanan independen disahkan. Sumber-sumber militer menyebutkan, pimpinan Angkatan Darat sudah lama menyatakan keprihatinannya terhadap perkembangan pasukan Hemedti.

Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait
Internasional
6 hari lalu

Perang 2 Tahun Bikin Ekonomi Sudan Kembali ke Zaman Kuno

Internasional
13 hari lalu

Nilai Mata Uang Hancur 800%: Sudan Masuki Jurang Hiperinflasi Tanpa Kendali

Internasional
16 hari lalu

Pesawat Militer Sudan Ilyushin Il-76 Jatuh, Seluruh Kru Tewas

Internasional
21 hari lalu

Sudan Kacau akibat Perang Saudara, Naik Angkutan Umum Bayar Pakai Sabun

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal