Profil Saleh Al-Arouri, Wakil Pemimpin Hamas yang Dibunuh Drone Israel

Ahmad Islamy Jamil
Wakil pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri. (Foto: Reuters)

Arouri bertemu dengan Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, beberapa kali, serta pejabat Iran di Lebanon. Sejumlah sumber Hamas pun mengatakan, dia bekerja dengan mereka untuk mengoordinasikan posisi terkait konflik di Gaza.

Tadi malam, Hamas telah mengonfirmasi kematiannya tetapi tidak memberikan komentar lain. Sementara gerakan Jihad Islam, kelompok sekutu Hamas di Gaza, telah bersumpah akan membalas pembunuhan Arouri.

Di Hamas, Arouri digambarkan sebagai pendukung utama rekonsiliasi antara faksi-faksi Palestina yang bersaing. Dia memiliki hubungan baik dengan Fatah, partai pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang saat ini berkuasa di Tepi Barat.

Hamas dan Fatah memang sudah berselisih selama bertahun-tahun. Kedua kelompok ini bahkan terlibat dalam perang saudara singkat pada 2007 ketika Hamas akhirnya merebut kekuasaan di Gaza, meskipun organisasi-organisasi Palestina yang bersaing terus mengadakan perundingan secara berkala.

Namun jika menyangkut konflik dengan Israel, Arouri dipandang sebagai sosok garis keras. Dia membantu mendirikan sayap militer Hamas, Brigade Izz el-Deen al-Qassam atau biasa disingkat Brigade al-Qassam. Israel pun menuduhnya mendalangi serangan mematikan terhadap zionis selama bertahun-tahun.

Dikatakan bahwa dia berada di balik penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel di Tepi Barat pada 2014, sebuah tindakan yang memicu serangan Israel selama tujuh minggu di Gaza yang menewaskan 2.100 warga Palestina.

Negosiator di Hamas

Ketika pendudukan Israel di Tepi Barat terus berlanjut, dengan perluasan pemukiman Yahudi dan semakin jauhnya status negara Palestina, Arouri mengatakan tidak ada pilihan lain bagi Hamas selain terlibat dalam “perlawanan komprehensif” terhadap Israel. Dia adalah salah satu pejabat senior Hamas di balik ekspansi kuat kelompok tersebut ke Tepi Barat, tempat orang-orang bersenjata melakukan serangkaian serangan terhadap pemukim Israel selama 18 bulan terakhir.

Ketika pemimpin Hamas di Gaza Yahya Sinwar, Mohammed Deif dan Marwan Issa bersembunyi, Arouri terlibat erat dalam negosiasi seputar perang yang berlangsung di wilayah kantong Palestina itu sejak 7 Oktober lalu. Pada Desember, dia mengatakan bahwa tidak ada lagi tawanan Israel yang akan dibebaskan sampai ada gencatan senjata penuh di Jalur Gaza.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
11 jam lalu

Serangan Israel ke Gaza Tewaskan 104 Orang dalam Semalam, Begini Komentar Trump

Internasional
16 jam lalu

PBB Terkejut Israel Bantai 100 Lebih Warga Gaza dalam Semalam saat Gencatan Senjata

Internasional
16 jam lalu

Warga Gaza Trauma Diserang Israel Lagi: Saya Kira Perang Telah Berakhir!

Internasional
17 jam lalu

Pasukan Israel Masih Serang Gaza Setelah Bunuh 104 Orang

Internasional
17 jam lalu

Trump Sebut Hamas Hanya Bagian Kecil dari Konflik Timur Tengah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal