Satu per satu negara Barat, termasuk Amerika Serikat, mengizinkan peralatan tempur dan senjata yang mereka pasok ke Ukraina digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.
Perubahan doktrin nuklir tampaknya sesuai dengan kondisi saat ini. Meski demikian Putin tidak merujuk langsung kepada Ukraina dalam pernyataannya. Hanya saja dia menegaskan perubahan doktrin tersebut diperlukan mengingat lansekap global yang berubah cepat dan menciptakan ancaman dan risiko baru bagi Rusia.
Putin beberapa kali menyampaikan ancaman yang samar mengenai penggunaan nuklir usai menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Rusia juga menangguhkan keikutserataan dalam perjanjian pengendalian nuklir New START dengan AS. Perjanjian itu berisi pembatasan jumlah hulu ledak nuklir yang boleh dikerahkan kedua pihak.