Sementara itu Turki merupakan sekutu dekat Rusia, namun di lain pihak menjalin kerja sama militer dengan Ukraina, termasuk menjual drone Bayraktar TB2. Bukan hanya itu, Turki bahkan akan memproduksinya di Ukraina paling cepat pada akhir 2022.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu menegaskan, negaranya tidak bisa disalahkan atas penggunaan drone Bayraktar di Ukraina.
Rusia menuduh Ukraina mengacaukan situasi setelah pasukan pemerintah menggunakan drone Bayraktar TB2 untuk menyerang posisi yang dikendalikan kelompok separatis yang didukung Moskow.
Kelompok separatis memerangi pasukan pemerintah Ukraina di wilayah Donbass sejak 2014, tak lama setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea. Ukraina menyatakan sedikitnya 14.000 orang tewas selama konflik berlangsung.