MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh negara-negara Barat dan Ukraina sebagai pemicu kerusuhan di bandara Dagestan pada Minggu (29/10/2023) malam. Ratusan demonstran anti-Israel menyerbu bandara yang berada di Makhachkala itu untuk mencari warga Israel setelah pesawat dari Tel Aviv mendarat.
Massa bahkan memasuki landasan dan mendatangi pesawat tersebut, memicu kepanikan. Kepolisian Rusia kemudian menghalau demonstran keluar dari bandara.
Menurut Putin, negara Barat dan Ukraina mendorong kerusuhan melalui media sosial. Itu bagian dari agenda AS untuk menciptakan kekacauan global guna memastikan dominasi berkelanjutan serta mencegah para pesaing seperti Rusia mengambil alih posisi mereka di dunia multipolar baru.
Putin menegaskan, pasukan bayangan yang didukung AS berusaha mengacaukan dan memecah belah masyarakat multi-etnis di Rusia.
“Untuk tujuan ini, mereka menggunakan berbagai cara, seperti yang bisa kita lihat, kebohongan, provokasi, dan teknologi canggih agresi psikologis dan informasi. Peristiwa di Makhachkala juga terinspirasi melalui jejaring sosial, tidak terkecuali dari wilayah Ukraina, melalui tangan agen layanan khusus Barat,” kata Putin, saay dalam pertemuan dengan para kepala keamanan Rusia, Senin kemarin, seperti dikutip dari Reuters.