Organisasi juga menyebutkan insiden itu sebagai pembantaian.
Sementara itu Royal Society for the Protection of Birds menyatakan sejauh ini sedikit bukti menunjukkan kembang api bisa membahayakan burung liar. Namun dia tetap mendesak penyelanggara untuk tidak melakukan pesta di dekat area konservasi satwa.
"Untuk meminimalisasi dampak buruk kembang api pada burung, kami mendesak penyelenggara pertunjukan kembang api untuk menghindari peluncuran roket di dekat kawasan satwa liar yang sensitif, seperti cagar alam dan tempat bersarangnya burung liar," bunyi pernyataan.
Selain larangan kembang api, Roma juga memberlakukan jam malam mulai pukul 22.00 sebagai bagian dari pencegahan wabah virus corona.