Dia terinspirasi dari serangan dua masjid di Christchurch yang dilakukan Brenton Tarrant, termasuk mempersiapkan rompi antipeluru dan membat peta rute. Bukan hanya itu, dia juga akan menyiarkan langsung aksinya melalui streaming di media sosial.
"Dia meradikalisasi diri, termotivasi oleh antipati yang kuat terhadap Islam dan ketertarikan pada kekerasan. Dia menonton video siaran langsung serangan teroris di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, dan membaca manifesto pelakunya, Brenton Tarrant," bunyi keterangan ISD, dikutip dari The Straits Times, Kamis (28/1/2021).
Selain itu, lanjut ISD, dia diketahui menonton video propaganda ISIS sehingga sampai pada kesimpulan yang salah bahwa ISIS merepresentasikan Islam serta Islam menganjurkan pemeluknya membunuh orang tak seagama.