"Ini langkah pertama. Kita akan melanjutkannya," ujarnya, memerintahkan otoritas untuk mencegah orang menetap di dalam situs tersebut.
Manet mengakui bahwa tidak mudah untuk pindah dari satu tempat ke tempat lain.
Dia berjanji untuk membangun infrastruktur yang sangat dibutuhkan di lokasi baru di wilayah Run Ta Ek, serta menyediakan 10 bus antar-jemput harian gratis antara situs lama dan baru.
Amnesty menuduh bahwa pejabat Kamboja memanfaatkan UNESCO untuk membenarkan pemindahan tersebut.
Kompleks candi yang populer ini berasal dari abad kesembilan, dan sebelum pandemi menarik lebih dari dua juta wisatawan asing setiap tahunnya. Populasi lokal di sekitar Angkor Wat meledak dari perkiraan 20.000 pada awal tahun 1990-an menjadi sekitar 120.000 pada tahun 2013.