"Kami [Australia] tidak bisa berbuat apa-apa sementara seluruh penduduk terpaksa kelaparan," tutur dia melanjutkan.
Namun, kepolisian setempat langsung memberikan pengumuman pemberhentian unjuk rasa usai dua jam unjuk rasa dimulai. Alasannya, demi menjaga keselamatan warga.
"Setelah berkonsultasi dengan penyelenggara, pawai harus dihentikan demi keselamatan publik dan menunggu instruksi lebih lanjut," bunyi pesan kepolisian setempat.
Sebelumnya, keputusan MA setempat mengizinkan unjuk rasa pro Palestina digelar dinilai sebagai momentum bersejarah. Pasalnya, Australia berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk mengakui negara Palestina, setelah Prancis, Kanada, dan Inggris secara terpisah memberi lampu hijau akan melakukannya dengan sejumlah persyaratan pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mendatang pada bulan September.