"Dengan keterbatasan fasilitas dan staf medis kami berupaya untuk menyelamatkan warga kami. Sejak mulai beroperasi kami tak mendapat sedikit pun bahan bakar. Kami belum bisa mengoperasikan ICU dan ruang operasi," ujarnya.
Nabhan menambahkan, sumber energi dari pasokan solar panel hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit selama 4 jam sehari, masih jauh dari kebutuhan.
Selain itu, perlengkapan dan obat-obatan juga masih jauh dari memadai. Dalam kondisi seperti itu, tak semua pasien bisa diterima oleh rumah sakit.
Operasional Rumah Sakit Indonesia masih sangat tergantung dari blokade Israel terhadap pasokan medis dan bahan bakar.
Sementara itu MER-C pada Jumat (15/6/2024) merilis video di akun media sosial X, menunjukkan lantai 3 dan 4 Rumah Sakit Indonesia dibakar oleh pasukan Israel. Video itu pertama kali di-posting seorang jurnalis Gaza pada 13 Juni. Bangunan yang dibakar tak seluruhnya melainkan di bagian utara.