MOSKOW, iNews.id - Rusia menilai serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober tak bisa dijadikan alasan bagi Negara Yahudi untuk membombardir Jalur Gaza. Serangan brutal Israel ke Gaza sejak 7 Oktober membunuh lebih dari 17.700 orang, kebanyakan anak-anak dan perempuan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov menegaskan, Israel tidak bisa menjadikan serangan itu sebagai pembenaran, apalagi dengan mengorbankan banyak warga sipil. Dia menyerukan juga pemantauan internasional untuk melihat apa yang terjadi di Gaza.
Israel memasuki babak baru dalam serangan ke Gaza pasca-berakhirnya gencatan senjata kemanusiaan dengan Hamas pada 1 Desember lalu. Pasukan Zionis menyerang Gaza Selatan dari darat, menggempur kota terbesar kedua di Jalur Gaza, Khan Younis.
Sementara itu Presiden Vladimir Putin berulang kali menyalahkan kegagalan pendekatan AS sebagai penyebab konflik terbaru Israel-Gaza.
Netanyahu menghubungi Putin pada Minggu (10/12/2023) untuk mengungkapkan kekecewaannya atas sikap anti-Israel yang ditunjukkan Rusia. Pernyataan itu merujuk pada keputusan Rusia yang mendukung veto Dewan Keamanan PBB untuk menerapkan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza.