Paludan bisa melancarkan aksinya dengan leluasa karena mendapat izin dari otoritas Swedia maupun Denmark. Bahkan di Kopenhagen dia membakar tiga mushaf Alquran.
Dalam wawancara dengan surat kabar Swedia, Aftonbladet, Paludan mengatakan aksinya itu dilatarbelakangi kebencian terhadap Islam. Selain itu dia menyalahkan Turki yang tak mau menerima keanggotaan Swedia di NATO.
Esktermis itu juga bertekad akan membakar Alquran setiap Jumat di depan kedubes Turki di Kopenhagen sampai Turki menerima keanggotaan Swedia di NATO.
Kedubes Turki di Kopenhagen mengecam keras pembakaran Alquran pada Jumat yang menyebutnya sebagai kejahatan rasial. Kemlu Turki juga sudah memanggil Dubes Denmark.