"Kami, para diplomat, terus aktif bekerja sama dengan rekan-rekan Israel di berbagai tingkat," katq dubes Rusia itu lagi.
Pada 7 Oktober lalu, gerakan Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dalam operasi yang disebut "Banjir al-Aqsa". Sebanyak 1.200 orang Israel tewas dalam peristiwa itu, sedangkan 240 orang lainnya ditawan para pejuang Hamas.
Israel lantas melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai operasi serangan darat ke daerah kantong Palestina itu dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para tawanan. Sejak itu, sudah lebih dari 27.500 orang Palestina gugur di Jalur Gaza.
Pada 24 November, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sementara dan pertukaran beberapa tahanan Palestina dan tawanan Israel, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Gencatan senjata sempat diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember. Lebih dari 100 sandera Israel diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.