Militer Myanmar menggencarkan serangan ke kelompok etnis yang menolak tunduk dengan pemerintahan junta.
Sebelumnya belasan kelompok etnis bersenjata menegaskan dukungan kepada kalangan pro-demokrasi untuk menentang kudeta militer. Mereka mulai menyerang pos-pos polisi di daerah kekuasaan masing-masing.
Kelompok hak sipil Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) melaporkan, hingga Jumat pasukan junta militer telah membunuh 833 orang dan menahan 4.000 lebih lainnya.