Sakit Parah dan Lumpuh Total, Perempuan Peru Kampanyekan Hak untuk Akhiri Hidup

Nathania Riris Michico
Dua perawat merawat seorang pasien sakit parah yang tidak ada lagi harapan untuk sembuh (foto: REUTERS).

Meskipun demikian, dia berhasil lulus dari Pontifical Catholic University of Peru dan bekerja sebagai terapis.

Estrada membangun kehidupannya, menabung, membeli sebuah apartemen, menjalin hubungan dan memelihara seekor kucing. Hal ini berubah pada 2015 ketika kondisinya memburuk.

Dia menderita pneumonia dan harus dirawat selama satu tahun di ruang perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Lima.

"Ini seperti menjadi tawanan dalam tubuh saya sendiri, 24 jam sehari," ujar Estrada, yang perlu perawatan siang malam.

Hubungannya dengan pasangannya hancur dan dia harus merelakan kucingnya untuk diadopsi, tetapi dia menemukan tujuan baru dalam hidupnya yaitu mendorong legalisasi bunuh diri yang dibantu dokter.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
2 bulan lalu

Presiden Peru Dina Boluarte Dimakzulkan Tengah Malam, Penggantinya Jose Jeri Langsung Dilantik

Nasional
3 bulan lalu

Suasana Haru Selimuti Pemakaman Zetro, Staf KBRI Lima yang Tewas Ditembak

Nasional
3 bulan lalu

Menlu Sugiono Tanggung Biaya Pendidikan Anak Staf KBRI Lima Zetro Purba

Nasional
3 bulan lalu

Jenazah Zetro Staf KBRI di Peru Tiba di Indonesia, Isak Tangis Keluarga Pecah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal