Sakit Parah dan Lumpuh Total, Perempuan Peru Kampanyekan Hak untuk Akhiri Hidup

Nathania Riris Michico
Dua perawat merawat seorang pasien sakit parah yang tidak ada lagi harapan untuk sembuh (foto: REUTERS).

Sebagaimana hal-hal lain dalam hidupnya, kampanye Estrada menemui tantangan. Tidak seorang pun anggota legislatif Peru mendukung kampanyenya karena selain bunuh diri yang dibantu medis, aborsi dan perkawinan sesama jenis merupakan hal yang ilegal di negara Katolik itu.

Negara-negara yang telah melegalkan euthanasia atau bunuh diri yang dibantu dokter adalah Belgia, Kanada, Colombia, Luksemburg, Belanda, dan Swiss. Delapan negara bagian di Amerika dan Washington DC juga melegalkan bunuh diri yang dibantu dokter.

Negara bagian Montana, meskipun tidak memiliki undang-undang yang khusus, Mahkamah Agungnya memutuskan mengijinkan kematian seperti ini.

"Jika hal ini ada di negara-negara lain, saya ingin hal itu juga diizinkan di sini," ujar Estrada.

Dia menggambarkan perjuangannya sebagai 'butiran kecil pasir' yang diharapkan akan membuat orang memikirkan tentang isu ini.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
2 bulan lalu

Presiden Peru Dina Boluarte Dimakzulkan Tengah Malam, Penggantinya Jose Jeri Langsung Dilantik

Nasional
3 bulan lalu

Suasana Haru Selimuti Pemakaman Zetro, Staf KBRI Lima yang Tewas Ditembak

Nasional
3 bulan lalu

Menlu Sugiono Tanggung Biaya Pendidikan Anak Staf KBRI Lima Zetro Purba

Nasional
3 bulan lalu

Jenazah Zetro Staf KBRI di Peru Tiba di Indonesia, Isak Tangis Keluarga Pecah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal