Karena perang berkecamuk itulah kampus dipindah ke Provinsi Sichuan pada tahun berikutnya, sebelum Wuhan jatuh ke tangan Jepang
"Ada banyak bom, tetapi mahasiswa tidak akan meninggalkan kelas jika tidak ada suara sirine serangan udara," ujarnya.
Pada saat itu, dia punya keyakinannya bahwa suatu negara membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk bisa bangkit. Yang membangun laboratorium komunikasi optik pertama di Tianjin setelah diundang mengajar di kampus itu pada 1985.
Sejak itu, di bawah pengawasannya, delapan proyek penelitian teknologi tinggi telah dilakukan, dan lebih dari 10 makalah telah diterbitkan di jurnal akademik top China.
Meski punya peran besar dalam membangun teknologi komunikasi China, Yang hidup sederhana. Bahkan dia menyumbang sekitar 500.000 yuan untuk mahasiswa yang membutuhkan dana pendidikan.
Soal rahasia panjang umur, dia menyebut olahraga dan kerja keras merupakan rahasianya. Dia mulai belajar keterampilan komputer di usia 60 tahun dan masih bermain tenis sampai usia 93 tahun.
"Saya sangat menikmati penelitian. Untuk dapat bekerja satu hari lagi, melakukan sesuatu untuk orang-orang, itu adalah makna terbesar dalam hidup saya," tutur Yang.