NAKHON RATCHASIMA, iNews.id - Penembakan yang dilakukan tentara Thailand Jakrapanth Thomma di mal Terminal 21 dan lokasi lain di Kota Nakhon Ratchasima hingga menewaskan 29 orang menjadi pelajaran berharga bagi negara itu.
Perdana Menteri Prayut Chan O Cha mengatakan, tentara perlu mendapat penanganan masalah mental di kesatuan karena dampaknya sangat berbahaya, seperti terjadi pada Sabtu dan Minggu lalu.
Jakrapanth merupakan tentara berpangkat sersan mayor yang kesal dengan komandannya terkait pemberian komisi penjualan rumah. Kekesalan ditunjukkan oleh pria 32 tahun itu tidak hanya dengan membunuh sang komandan, tapi juga warga sipil yang tak punya hubungan dengan masalah pribadinya.
"Kita perlu melihat masalah kesehatan mental. Saya pernah menjadi komandan tentara, jadi tahu. Kolonel, kapten, bawahan saya punya masalah seperti ini. Anda harus lebih dekat untuk bisa mengetahui masalah mereka. Tapi kadang-kadang, mereka tidak memberi tahu, seperti dalam kejadian ini," katanya, dikutip dari The Straits Times, Senin (10/2/2020).
Soal lamanya penanganan sampai memakan waktu 17 jam, Prayut mengatakan petugas tak mau gegabah karena ada ratusan orang di dalam mal. Upaya membujuk pelaku untuk menyerahkan diri dengan mendatangkan ibunya juga tak membuahkan hasil. Bahkan direspons dengan tembakan.