KHARTOUM, iNews.id - Sejumlah negara asing mulai mengevakuasi warganya dari Sudan menyusul konflik berdarah antara tentara dan kelompok paramiliter.
Arab Saudi telah mengevakuasi warga Teluk dari Port Sudan di Laut Merah, 650 km dari Khartoum. Sementara Yordania jua akan menggunakan rute yang sama untuk evakuasi warga negaranya.
Negara-negara Barat diperkirakan akan mengirim pesawat untuk warganya dari Djibouti. Padahal tentara Sudan mengatakan bandara di Khartoum dan kota terbesar Nyala di Darfur bermasalah dan tidak jelas kapan evakuasi dimungkinkan untuk dilakukan.
Dilansir dari Reuters, Minggu (23/4/2023), seorang diplomat asing yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan, beberapa staf diplomatik di Khartoum berharap untuk dievakuasi melalui udara dari Port Sudan dalam dua hari ke depan. Kedutaan Besar AS memperingatkan orang Amerika, pemerintah tidak dapat membantu konvoi dari Khartoum ke Port Sudan. Perjalanan itu akan menjadi risiko pribadi masing-masing.
Tentara, di bawah Abdel Fatteh al-Burhan dan saingan Pasukan Dukungan Cepat (RSF), dipimpin oleh Mohamed Hamdan Dagalo, yang dikenal sebagai Hemedti, sejauh ini gagal mematuhi gencatan senjata yang disepakati hampir setiap hari sejak permusuhan pecah pada 15 April.