Pertempuran hari Sabtu melanggar apa yang dimaksudkan sebagai gencatan senjata tiga hari sejak Jumat. Padahal gencatan senjata dimaksudkan agar warga tetap selamat dan bisa mengunjungi keluarga selama hari raya Idul Fitri. Kedua belah pihak justru saling tuduh tidak menghormati gencatan senjata.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara asing telah mendesak para pemimpin militer yang bertukai untuk menghormati pernyataan gencatan senjata yang sebagian besar telah diabaikan. Mereka juga diminta membuka jalan yang aman baik bagi warga sipil yang melarikan diri maupun untuk pasokan bantuan yang sangat dibutuhkan.
Sayangnya, dengan penutupan bandara dan jalur udara yang tidak aman menyebabkan ribuan orang asing, termasuk staf kedutaan, pekerja bantuan dan mahasiswa di Khartoum dan wilayah lain di negara itu tidak bisa keluar.
Serangan berdarah telah membuat banyak orang di ibu kota Sudan terjebak. Bandara telah berulang kali menjadi sasaran dan banyak penduduk tidak dapat meninggalkan rumah atau keluar kota ke daerah yang lebih aman.