KUMBA, iNews.id - Kelompok bersenjata menyerang sekolah di Kamerun, Sabtu (24/10/2020), menewaskan setidaknya delapan siswa. Para pelaku menyerang menggunakan senjata api dan parang.
Laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyebutkan, serangan terjadi di sekolah yang menerapkan pengajaran dua bahasa, Akademi Bilingual Internasional Mother Francisca di Kumba.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, namun daerah itu dilanda kekerasan antara separatis Anglophone dan pasukan pemerintah selama 3 tahun terakhir.
"Sebanyak 12 lainnya terluka dan dibawa ke rumah sakit setempat," demikian keterangan OCHA, seperti dikutip dari AFP, Minggu (25/10/2020).
Pihak berwenang tidak menyalahkan kelompok mana pun atas serangan paling berdarah sejak beberapa tahun terakhir itu.
Pejabat pemerintah Kumba, Chamberlin Ntou'ou Ndong, mengatakan dia bersumpah para pelaku akan ditangkap bagaimanapun caranya.
Dua wilayah yang menggunakan bahasa Inggris dalam aktivitas sehati-hati, yakni di Provinsi Barat Daya dan Barat Laut, telah lama menentang diskriminasi dari kelompok mayoritas yang menggunakan bahasa Prancis.