Tahun lalu, dua siswa dibunuh oleh separatis di Buea, Ibu Kota Provinsi Barat Daya. Seorang pejabat mengambarkan serangan itu sebagai pembalasan karena menentang penutupan sekolah secara paksa. Pada 2018, pemberontak membunuh seorang kepala sekolah, memutilasi seorang guru, dan menyerang beberapa sekolah menengah.
Para separatis juga semakin sering menculik, memeras, menyerang tentara dan polisi, serta membakar gedung-gedung fasilitas umum dan sekolah.
Pemerintah merespons serangan itu dengan tindakan keras, mengerahkan ribuan tentara.