Pihak berwenang Mynamar kala itu juga gagal menjamin perlindungan untuk pemulangan ratusan ribu pengungsi.
Hak-hak dasar mereka ditolak, termasuk status kewarganegaraan. Bahkan militer menolak mengakui mereka sebagai etnis Rohingya dan menyebutnya sebagai Bengali.
"Semua orang harus diberi kesempatan melindungi diri mereka (dari penindasan militer)," kata Sasa.
Pernyataan itu disampaikan Sasa setelah kebakaran kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh, menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat berlindung.